HIDUP SEBAGAI UMAT TUHAN
Zakaria 8:1-17
Ketika fitur grup WhatsApp diluncurkan, kita mulai terhubung kembali dengan
teman-teman lama yang bahkan sudah puluhan tahun tidak berkomunikasi. Pertemuan
kembali di grup WhatsApp selalu diawali dengan kegembiraan nostalgia, hingga
kemudian mulai timbul gesekan karena pola komunikasi yang tidak lagi sama
seperti dulu. Tidak jarang muncul berbagai
peraturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dibahas demi
menjaga hubungan tetap harmonis, dan semua anggota grup harus mematuhinya.
Demikian pula ketika kita bergabung dalam
komunitas persekutuan umat Allah. Kita harus mau belajar memahami
kehendak Allah, mengerti perintah-Nya, dan menaatinya sepenuh hati.
Bangsa Israel beberapa kali mengalami kekalahan ketika diserang musuh. Sebagian
dari mereka menjadi tawanan di negeri musuh, sementara sebagian lainnya tetap
tinggal, tetapi hidup dalam kesengsaraan. Namun, Allah terus bekerja untuk memulihkan mereka, dan ketika waktunya
tiba, Dia mengumpulkan mereka kembali untuk
memulai kehidupan yang baru. Allah akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan
menjadi umat-Nya. Hal ini mengandung
makna bahwa Allah akan memerintah atas mereka, dan mereka harus taat kepada-Nya
dalam kesetiaan dan kebenaran.
Sebagai umat Tuhan, kita
dituntut untuk hidup dalam kesetiaan dan kebenaran. Jangan hanya tercatat
sebagai anggota gereja, tetapi ambillah juga bagian dalam kegiatan
pelayanan. (Wasiat)
DOA:
Ya Tuhan,
ajarlah kami untuk mengerti kewajiban dan tanggung jawab kami sebagai
umat-Mu. Amin.